klasemenligainggris.id – 3 Striker terburuk Liga Inggris menjadi sorotan karena performa mengecewakan meskipun direkrut dengan ekspektasi tinggi oleh klub elit.
Premier League atau Liga Inggris dikenal sebagai kompetisi tersulit di dunia. Tidak sedikit striker hebat yang datang dengan reputasi besar, tetapi berakhir sebagai kegagalan total. Striker terburuk Liga Inggris tak hanya mencetak sedikit gol, tetapi juga menjadi beban tim.
Beberapa di antaranya datang dari klub besar seperti Arsenal dan Chelsea. Ekspektasi tinggi dari para fans tak sebanding dengan performa mereka di lapangan. Bahkan, sebagian disebut-sebut sebagai pembelian terburuk dalam sejarah klub.
Artikel ini mengulas tiga nama striker yang paling mengecewakan sepanjang sejarah Premier League.
1. Francis Jeffers – Striker Terburuk Arsenal yang Dicap “Pembelian Gagal”
Francis Jeffers adalah nama pertama yang wajib masuk daftar 3 striker terburuk Liga Inggris, terutama saat ia bermain untuk Arsenal. Jeffers direkrut oleh Arsène Wenger pada tahun 2001 dengan label “proyek masa depan” dan harga mahal kala itu — sekitar £8 juta.
Jeffers datang dari Everton dengan reputasi sebagai predator muda yang haus gol. Namun, di Arsenal, ia justru tenggelam dan gagal total. Selama tiga musim, ia hanya mencetak 4 gol dari 22 penampilan di liga.
Gaya bermain Jeffers tidak cocok dengan skema “Arsenal Way” yang dikenal cepat dan kolektif. Cedera yang terus menerus serta minimnya kontribusi membuatnya dijuluki sebagai pembelian gagal.
Arsenal akhirnya meminjamkan dan menjual Jeffers ke klub-klub lain, namun kariernya tak pernah benar-benar pulih. Nama Francis Jeffers kini dikenal sebagai simbol kegagalan transfer di era awal 2000-an.
2. Mateja Kežman – Bomber Gagal yang Tak Sesuai Harapan Chelsea
Mateja Kežman datang ke Chelsea pada musim 2004/2005 dengan ekspektasi tinggi. Ia sebelumnya tampil garang di PSV Eindhoven dengan torehan lebih dari 100 gol. Namun, ketika bermain di Premier League, Kežman seakan kehilangan semua ketajamannya.
Dalam semusim bersama Chelsea, ia hanya mencetak 4 gol dari 25 pertandingan liga. Angka ini sangat jauh dari ekspektasi publik yang menganggapnya sebagai striker kelas dunia.
Kežman kerap terlihat kehilangan posisi, tidak mampu mengikuti kecepatan permainan Liga Inggris, dan gagal menjadi tandem yang seimbang bagi Didier Drogba. Bahkan, ia lebih sering duduk di bangku cadangan.
Setelah semusim, Kežman dilepas ke Atlético Madrid. Namanya pun perlahan menghilang dari radar top Eropa. Ia menjadi salah satu striker gagal Chelsea yang paling diingat oleh para penggemar The Blues.
3. Ricky van Wolfswinkel – Striker yang Menghilang Usai Transfer ke Norwich City
Nama Ricky van Wolfswinkel mungkin tak sepopuler Jeffers atau Kežman, tapi ia layak disebut dalam daftar striker terburuk Liga Inggris. Bergabung dengan Norwich City pada 2013, ia digadang-gadang menjadi solusi lini depan Canaries.
Norwich membeli Van Wolfswinkel seharga sekitar £8,5 juta dari Sporting CP. Ia tiba dengan reputasi sebagai striker tajam asal Belanda. Namun realitanya jauh dari harapan.
Dari 25 penampilan di musim pertamanya, Van Wolfswinkel hanya mencetak satu gol. Penampilan buruk tersebut berdampak besar karena Norwich akhirnya terdegradasi ke Championship.
Kritik tajam datang dari fans dan media Inggris. Mereka menyebut Van Wolfswinkel sebagai “salah satu striker paling tidak efektif yang pernah mentas di Premier League.”
Setelah musim buruk itu, ia dipinjamkan ke klub lain dan tak pernah kembali ke level tertinggi Liga Inggris. Nama Van Wolfswinkel kini menjadi peringatan bagi klub-klub Inggris yang terlalu cepat menilai pemain berdasarkan statistik liga lain.
Faktor Kegagalan Para Striker di Liga Inggris
Tiga nama di atas hanya contoh dari banyak striker yang gagal tampil gemilang di Inggris. Berikut beberapa alasan mengapa banyak striker tidak cocok bermain di Premier League:
- Gaya Bermain yang Berbeda
Premier League terkenal cepat dan keras. Banyak striker dari liga lain kesulitan beradaptasi. - Tekanan Media dan Suporter
Pemain yang direkrut mahal akan langsung mendapat sorotan besar. - Taktik Pelatih Tidak Mendukung
Sebagian striker butuh sistem yang spesifik agar bisa maksimal. Jika tidak cocok, performa pun menurun. - Cedera Berkepanjangan
Cedera bisa merusak momentum dan membuat kepercayaan diri pemain runtuh. - Kesulitan Beradaptasi dengan Budaya
Adaptasi di luar lapangan juga penting, terutama bahasa dan kehidupan sosial.
Apakah Mereka Pantas Dicap Striker Terburuk?
Menilai seorang pemain sebagai striker terburuk Liga Inggris tentu harus melihat dari banyak aspek. Namun dari sisi kontribusi di lapangan, tiga nama di atas gagal total.
Jeffers datang dengan harapan tinggi tapi gagal bersinar di Arsenal. Kežman tampil mengecewakan di Chelsea meskipun punya reputasi besar. Van Wolfswinkel hanya mencetak satu gol dan membuat Norwich terdegradasi.
Statistik mereka jelas menunjukkan kegagalan. Terlepas dari alasan pribadi atau situasi klub, hasil akhir tetap menentukan. Dan hasil itu membuat mereka dikenang sebagai striker terburuk Premier League sepanjang masa.
Kesimpulan: Pelajaran dari Gagalnya Striker di Premier League
3 striker terburuk ini menunjukkan bahwa bermain di Premier League bukan tugas mudah. Reputasi besar di liga lain belum tentu bisa langsung diterjemahkan menjadi performa bagus di Inggris.
Arsenal, Chelsea, dan Norwich pernah membuat keputusan yang salah dalam rekrutmen. Kini, kisah striker terburuk Liga Inggris seperti Jeffers, Kežman, dan Van Wolfswinkel bisa menjadi pelajaran berharga.
Klub-klub Premier League harus lebih cermat dalam memantau adaptasi, karakter, dan kebutuhan taktis sebelum merekrut seorang striker.
Karena di Premier League, hanya mereka yang benar-benar siap mental dan fisik yang bisa bertahan.