Chelsea putuskan jual Joao Félix setelah satu musim penuh berharap banyak, tetapi performanya belum memenuhi ekspektasi. Klub saat ini tengah menyusun langkah penjualan permanen atau pinjaman akhir musim ini, melibatkan Benfica dan calon klub Eropa lainnya.
Keputusan Jual Setelah Musim Tanpa Dampak Besar
Chelsea resmi memutuskan melepas Joao Félix sekitar sekali musim berada di Stamford Bridge setelah performa inkonsisten membuatnya dipinjamkan ke AC Milan pada Januari 2025. Meski didatangkan dengan harapan tinggi senilai €50 juta, Felix hanya mencetak satu gol dari 12 penampilan sebelum dipinjamkan.
Rencana Transfer: Pinjaman atau Jual Permanen?
Chelsea telah membuka opsi jual–beli permanen senilai £43,3 juta kepada Benfica, yang berpeluang menggunakan “hak beli” sebesar 50% dari nilai tersebut. Di samping itu, AC Milan sudah mengonfirmasi tidak akan mempermanenkan Felix di akhir masa pinjaman.
Minat dari Klub Lain
Selain Benfica, ada ketertarikan dari Aston Villa dan klub Liga Champions lainnya. Namun, kendala utama adalah gaji tinggi dan performa yang kurang meyakinkan, yang membuat banyak klub enggan memenuhi permintaan Chelsea.
Dampak pada Skema Tim Enzo Maresca
Keputusan menjual Felix bagian dari strategi Maresca mengurangi beban gaji dan fokus pada pemain yang sesuai visi tim. Kedatangan Xavi Simons dari Leipzig menjadi simbol prioritas perubahan skuat.
Analisis Nilai dan Kerugian Finansial
Chelsea awalnya membayar €50 juta, kini siap potong harga menjual di kisaran €25–30 juta atau setara sekitar £21–25 juta. Hal ini akan mencatat kerugian besar dalam neraca.
Apa Selanjutnya untuk Joao Félix?
Benfica siap rekam jejak kembali sang striker muda, meski nilai transfer menunggu finalisasi akhir musim. Sementara itu, Villa kehilangan momentum karena gaji Felix tinggi.
Kesimpulan
- Chelsea putuskan jual Joao Félix sebagai bagian dari restrukturisasi skuad dan penyesuaian anggaran.
- Benfica muncul sebagai favorit pembeli, dengan opsi beli parsial.
- AC Milan memutuskan tidak menggunakan opsi permanen.
- Transfer ini menunjukkan jika kadang investasi mahal pun butuh revisi cepat bila strategi tidak sesuai hasil.